Rabu, 15 Maret 2017

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN CHINA.

Sistem Pendidikan Cina

Manajemen pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic education, technical dan vocational education, higher education dan adult education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari.
Pendidikan teknik dan vokasional memperoleh tempat dalam masyarakat. Pendidikan ini merupakan indikator penting bahwa Cina mengarah pada proses modernisasi. Kemudian, pendidikan bagi orang dewasa merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan Cina. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat dan secara langsung akan menumbang pada pengembangan sosio ekonomis penduduk.

     Untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga pendidikan guru. Pendidikan di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku pelajaran. Selepas tingkat Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya. Ini membuat banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah.

1. Jenjang Pendidikan

Anak-anak di China belajar lima sampai lima setengah hari per minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur musim panas pada bulan Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari. 

Berikut adalah jenjang pendidikan di Cina:

1) Pendidikan Dasar
Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selama 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar. Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.

2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan/khusus/teknik. Sekolah menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun. 

Di Sekolah Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Olahraga dan politik juga dimasukkan ke dalam kurikulum. Sekolah kejuruan memiliki program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik. Sekolah teknik menawarkan program 4 tahun untuk melatih siswanya. Sekolah jenis ini diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.

3) Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk mencapai kemampuan standar minimum.

4) Pendidikan Tinggi
Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes. Siswa yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih. Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.

Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas dan college di China tetapi tingkatan dan kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.

Selain dari sisi pendidikan, sukses kebangkitan ekonomi China mungkin juga tak lepas dari pengaruh semangat entrepreneurship warganya. Masrayakat China selalu aktif dalam kegiatan ekonomi. Menjadi pegawai atau pekerja kantoran, sedapat mungkin mereka hindari. Berbeda dengan kita yang sangat menghargai pekerjaan kantoran dan kebanyakan menganggap entrepreneur adalah pekerjaan beresiko tinggi.

2. Kurikulum

Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.

Peningkatan Kurikulum terpadu
Kurikulum sebelumnya di Cina pada dasarnya disiplin ilmu berbasis dan terkotak tanpa interaksi antara domain pembelajaran. Salah satu tujuan dari kurikulum pendidikan dasar adalah untuk meningkatkan integrasi konten kurikulum yang relevan dan mempromosikan pembelajaran antar-disiplin.
Peningkatan integrasi dalam struktur kurikulum pendidikan dasar melalui cara berikut:
-       Kurikulum sekolah dasar terdiri dari mata pelajaran terpadu: Untuk kelas rendah (kelas 1 s.d 4), mata pelajaran terdiri dari pendidikan Karakter Moral dan Kehidupan, Bahasa China (sebagai bahasa ibu), Matematika, Pendidikan Jasmani, Seni (atau Musik, seni rupa). Untuk kelas atas (kelas 5 s.d 6), mata pelajaran pendidikan Karakter Moral dan Masyarakat, Bahasa China & Sastra, Matematika, Sains, Bahasa Asing, Kegiatan Praktek Komprehensif, Pendidikan Jasmani, Seni (atau Musik, Seni Rupa). Pada Kurikulum SMP terdiri dari kedua mata pelajaran berbasis disiplin dan terintegrasi, termasuk Agama dan Karakter Moral, Sastra dan Bahasa China, Matematika, Bahasa Asing, Sains (Fisika, Kimia, Biologi), Sejarah dan Masyarakat (Sejarah, Geografi), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Seni (Musik, Seni rupa) dan Kegiatan Praktek Komprehensif. Pemerintah daerah dan sekolah didorong untuk memilih mata pelajaran yang terintegrasi dan menawarkan lebih banyak pilihan.
-       Menawarkan mata pelajaran (mapel) baru atau "Kegiatan Praktek Komprehensif". Mapel ini telah terintegrasi teknologi informasi sebagai mata pelajaran wajib pada pendidikan sekolah dasar dan menengah. Mapel ini membutuhkan pembelajaran berbasis penelitian, layanan sosial dan praktek masyarakat, pekerjaan produktif dan pendidikan teknis. Mapel tersebut adalah wajib bagi sekolah dasar, baik kelas rendah maupun atas. Mapel terpadu menuntut pembelajaran praktek yang berpusat pada kegiatan yang akan dirancang bersama oleh guru dan peserta didik sesuai dengan kepentingan murid, kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Guru dan pelajar harus peserta yang sama dalam kegiatan kurikulum yang dirancang.
-       Meningkatkan keterpaduan dalam pengajaran mapel tertentu. Hal ini dilakukan melalui a) mengembangkan hubungan / keterkaitan antara unsur-unsur pengetahuan dalam subjek dan seluruh mata pelajaran yang berbeda, b) mengembangkan keterkaitan antara kelas belajar-mengajar dan pengalaman murid sendiri serta kehidupan masyarakat, dan c) menyelenggarakan kegiatan pembelajaran terpadu di pengajaran isi kurikulum mata pelajaran masing-masing.
c.       Peningkatan Kurikulum Pilihan
Diberlakukannya kurikulum pilihan dalam struktur kurikulum China adalah  dalam rangka menanggapi kesenjangan besar antara daerah pedesaan dan perkotaan, antara wilayah timur dan barat, antara etnis mayoritas dan minoritas, dan antar sekolah dalam wilayah yang sama / kota, dalam hal perencanaan kurikulum, implementasi dan manajemen. Struktur kurikulum sebelumnya dalam pendidikan dasar sangat sentralistik dan ditandai dengan keseragaman hal tersebut berbanding terbalik dengan kebutuhan belajar beragam murid yang sosial-ekonomi dan budaya beragam. Peningkatan " kurikulum Pilihan " berarti tidak hanya menawarkan mata pelajaran lebih elektif tetapi juga otonomi yang lebih dalam adaptasi kurikulum dengan konteks lokal / spesifik dan partisipasi yang lebih aktif dalam kurikulum dalam proses pengambilan keputusan oleh otoritas lokal, sekolah, guru dan murid.
Peningkatan pilihan dalam struktur kurikulum bisa dilihat dari berikut ini:
-       Pada sisi murid, a) siswa memiliki pilihan yang lebih besar pada mata pelajaran elektif yang  tersedia dalam kurikulum lokal dan berbasis sekolah, kebebasan yang lebih besar untuk mapel pilihan terdapat kurikulum SMA, b) Siswa termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan kurikulum sekolah pada mata pelajaran yang mereka pilih;
-    Pada sisi guru, a) Guru memiliki pilihan yang lebih besar pada isi kurikulum dalam melaksanakan standar kurikulum dan kebutuhan peserta didik, b) Guru memiliki partisipasi yang lebih aktif dalam pengembangan kurikulum terutama mata pelajaran berbasis sekolah, dan c) Guru memiliki lebih bebas pilihan pendekatan untuk mengajar serta otonomi yang lebih besar dalam menterjemahkan kurikulum "standar" dan "struktur" ke dalam praktek pengajaran di kelas.
-  Pemerintah setempat dan sekolah memiliki otonomi yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum, implementasi dan manajemen dengan konteks lokal / sekolah-spesifik berdasarkan kebutuhan pengembangan peserta didik.



1) Struktur mata pelajaran
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran Cina dan Moral;
b. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika;
c. Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;
d. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
e. Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.

2) Jumlah mata pelajaran
a. SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
b. SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran Moral, Moral, Cina, Asing, dan Politik.
c. SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan. Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.

Kebijakan Pendidikan Yang Tepat Pada Sasaran

Kemajuan dunia pendidikan yang terjadi di akhir 90-an dan awal 2000 di Cina tidak lepas dari peran dari seorang birokrat yang memiliki visi dan komitmen yang kuat terhadap dunia pendidikan. Li Lanqing, yang pada tahun 1993 di angkat menjadi Wakil Perdana Menteri Cina, sekaligus ditugasi untuk menangani masalah pendidikan di negeri tirai bambu tersebut, adalah orang yang dianggap berhasil melaksanakan tugasnya mendorong kemajuan Cina melalui reformasi dalam bidang pendidikan. Li Lanqing sebenarnya bukan tokoh yang berlatar belakang bidang pendidikan.

 Pada tahun 1993, tercatat, guru memiliki gaji yang rendah dan disadari, kondisi ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugasnya. Bagaimana dapat menuntut guru melaksanakan tugas dengan optimal, kalau dirinya menghadapi masalah dengan kesejahteraan diri dan keluarganya. Pada tahun 1989, dana dari negara untuk pendidikan hanya 9,4 milyar yuan. Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan dunia pendidikan, yang harus melayani masyarakat lebih dari satu milyar orang. Li Lanqing memandang bahwa yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan yang layak adalah pemerintah. Pendidikan dasar, khususnya untuk wajib belajar, sangat tergantung pada alokasi dana dari pemerintah. Demikian juga dengan pembiayaan pengembangan infrastruktur untuk pendidikan keterampilan dan pendidikan tinggi, sangat bergantung pada dukungan dana dari pemerintah. Hanya permasalahannya adalah semua itu harus diatur dengan undang-undang.

Beberapa inovasi lain telah digulirkan Cina adalah, diberlakukannya wajib pendidikan dasar 9 tahun secara gratis dan penghapusan buta huruf bagi anak muda dan setengah baya. Inovasi ini berhasil meningkatkan tingkat pendidikan nasional secara berarti. Pendidikan tinggi dikembangkan secara cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti mengembangkan karakter siswa sebagaimana penguasaan pengetahuan (kognisi). Penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan juga telah berhasil mendorong mempercepat moderinisasi. Kompensasi, kesejahteraan dan status sosial guru telah banyak dikembangkan, dan membuat profesi tersebut mendapat respek dan penghormatan dari masyarakat. Pendidikan swasta berkembang dengan cepat. Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran pendidikan dan kerja sama dengan negara lain secara aktif dan luas telah memperkuat daya saing/kompetisi di dunia.

Pada dekade terakhir, sejumlah permasalahan besar telah terpecahkan. Total dana pendidikan nasional telah mencapai rata-rata 20% per tahun, dan mencapai 548 milyar yuan pada tahun 2002, dan pada tahun 2008 alokasi anggaran pendidikan mencapai 1,88 Triliun Yuan.

Sebagai Kesimpulan :

Manajemen pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic education, technical dan vocational education, higher education dan adult education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari.

Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak.




Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dengan Cina
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok.
            Cina yang punya luas daratan 9,6 juta km2 ini memang pendidikannya lebih maju dibandingkan Indonesia. “Mereka lebih fokus dalam menangani pendidikan. Saya kira kita harus punya komitmen dan bisa konsisten agar bisa memajukan pendidikan di Indonesia.
UU Sisdiknas-nya Cina mewajibkan anak umur 6 tahun mengikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya sekolah. SD di sana berlangsung 6 tahun. Mata pelajaran utamanya, antara lain, bahasa dan kesusastraan Cina, matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan jasmani.
Jumlah SD di negeri Panda ini mencapai 400.000 dengan murid hingga 120 juta anak. APK SD di sana mencapai 98%. Sedangkan jumlah SMP dan SMA kurang lebih 60.000 dan 30.000, plus 3.000 perguruan tinggi.
Satu hal yang menarik bagi berkaitan dengan tenaga pendidik adalah relasi guru dan murid yang berjalan demokratis. “Ciri khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai dari guru paripurna sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru secara objektif. Dua hal yang masih tabu di negara kita,”.
Guru juga mendapat tempat istimewa di Beijing. Gaji guru di sana berkisar 3.000–5.000 yuan per bulan. Dalam kurs 1 yuan= Rp 1.200, guru di Cina menerima rata-rata senilai Rp 3,6 juta–Rp 6 juta/bulan. Selain gaji pokok, guru juga menerima tunjangan kesejahteraan sebesar 10% dari gaji pokok. Sistem penggajian buat guru ini lebih tinggi 10% daripada pegawai biasa.
Penghasilan itu sudah memadai. Sehingga, hampir tidak pernah terdengar guru harus “ngojek” atau kepala sekolah mencari uang tambahan dari jual-beli seragam dan buku. Ketika pensiun pun, setiap guru berhak mendapatkan 100% gaji pokok per bulannya.




Sumber dari
- http://yolanapridita.blogspot.co.id/
www.atdikbudbeijing.com
www.bukucatatan.net

10 komentar:

  1. Bagus postinganya. Saya jadi tambah pengetahuan hihi

    BalasHapus
  2. semoga pendidikan di indonesia bisa lebih baik lagi......

    BalasHapus
  3. Bagus,, semoga Indonesia dpt dengan cepat mengembangkan kurikulumnya

    BalasHapus
  4. semoga sistem di indonesia bisa kaya di cina. jadi guru guru nya makmur.wkwk

    BalasHapus
  5. kurikulum china dan indonesia (kurtilas) sepertinya hampir sama. lebih mengutamakan pengembangan karakter, minat dan bakat siswa di banding teori yang belum tentu menjai masa depan siswa tersebut. mungkinkah...

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Kyknya diindo jg hrs ada ada evaluasi pendapat siswa tentang kualitas guru karena sekarang bnyk guru guru yang tdk kompeten ( misal:cuma nulis dipapan tulis,jelasin sebentar,ditinggal mainan hp) paling tidak ya 3 tahun sekali tapi yang mengurus masalah itu(kualitas guru /pergantian atau apalah) tiap kabupaten nggk hrs sampai pusat (dari kabupaten cuma buat laporan aja ke pusat )trs dipusat itu ada organisasi yang mengatur pendidikan negara + organisasinya itu pastinya jg ada campur tangan menpendikbud 😂 dan diindo setiap sekolah jg ada taman untuk refresing setiap istirahat ( ada permainan permainan tradisional agar jg bertujuan melestarikan budaya melaluai generasi muda) haha apasi duh😅

    BalasHapus